Berbicara tentang kebudayaan Bali pasti tidak akan pernah habis, namun dengan adanya perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi, sedikit demi sedikit masyarakat Bali mulai meninggalkan kebudayaan-kebudayaan khas daerah, dan mulai mengikuti perkembangan budaya dari negara saing. Hal tersebut sangat berbahaya dan dapat mengancam keberadaan Budaya Bali itu sendiri. Untuk itu, berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjaga dan melestarikan Budaya Bali.
1. Kemauan untuk mempelajari budaya Bali,
baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam
kehidupan kita.
2. Ikut berpartisipasi
apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan Bali,
misalnya :
a. Mengikuti
kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah Bali.
b. Ikut
berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal Bali pada acara ataupun
kegiatan tertentu.
c. Mengajarkan kebudayaan
Bali pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat
bertahan.
d. Mencintai budaya Bali itu
sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
e. Mempraktikkan penggunaan
budaya Bali dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa.
f. Menghilangkan perasaan
gengsi ataupun malu dengan kebudayaan Bali yang kita miliki.
g. Menghindari sikap
primordialisme dan etnosentrisme.
Sikap primordialisme
adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa
sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu
yang ada di dalam lingkungan pertamanya. Sedangkan etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain
atas dasar nilai dan standar budaya sendiri.
3. Kenali
Budaya Bali dengan cara : mencari tahu tentang budaya Bali dan mengikuti
kegiatan atau komunitas tentang budaya, seperti tari tradisional, olahraga
tradisional, dan lain-lain.
4. Ajarkan budaya Bali kepada
orang lain dengan cara mengajar di sekitar lingkungan dengan mengenalkan
betapa indah dan kayanya budaya Bali.
5. Memperkenalkan budaya Bali
ke luar negeri dengan cara memposting kegiatan seni local di media sosial,
menggunakan produk lokal, dan mengekspor barang hasil kesenian budaya lokal
Bali.
6. Tidak terpengaruh dengan
budaya asing dengan cara tetap menjadikan budaya Bali sebagai identitas kita, dan
memilih serta memilah kebudayaan asing yang berdampak positif terhadap
kebudayaan lokal.
7. Melakukan pendaftaran hak
cipta, hak paten maupun hak desain industri ke lembaga yang berwenang untuk
menghindari adanya pencurian dan plagiarisme kebudayaan Bali
8. Tidak
perlu menutup diri dari budaya luar. Pelajari budaya lain, ambil positifnya, kemudian
implementasikan terhadap budaya kita.
9. Mulailah
menjadi pionir bagi produk budaya Bali, seperti misalnya menggunakan Endek.
10. Memanfaatkan
sosial media untuk menjadi game changer bagi promosi budaya dengan cara
menggunakan sosial media untuk memposting hal-hal tentang buaya Bali. Contoh :
hastag #ootd untuk caption posting Instagram saat kita memakai Endek.