Kamis, 21 Desember 2017

Devi Permata, Model Fotogenik Berparas Cantik



Hobby foto dan juga selfie membuat model cantik asal Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng, Komang Devi Permata Suci mulai mengembangkan karirnya baru-baru ini. Hobby foto sudah digelutinya sejak tahun 2015, tepatnya pada saat kelas XI Sekolah Menengah Atas. Dari hobby yang dimilikinya gadis berparas cantik tersebut bisa menghasilkan uang.
“Sebenarnya ceritanya panjang, waktu itu ada salah satu fotographer yang mengajak untuk hunting biasa, kemudian banyak fotographer-fotographer lain yang mengajak untuk hunting. Pada dasarnya saya hanya menyalurkan hobby, tetapi ternyata lama kelamaan hobby saya menghasilkan uang yang akhirnya merambat dan membuat saya bekerja sebagai model di Singaraja dan Denpasar.” Tuturnya
            Pasang surut terjadi ketika ia meniti karir, mulai dari ketidaksetujuan orang tua. Orang tua Devi khawatir jikalau anaknya menekuni dunia entertainment, anaknya akan salah pergaulan. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama. Pemikiran orang tua Devi pun berubah ketika Devi bisa membuktikan dirinya dengan cara menghasilkan uang sendiri, membeli apa yang dia mau, membiayai kuliah dan sekaligus makan. “Pada saat itu ada salah satu agensi yang menawarkan ke saya untuk menjadi model di tempatnya, namun orang tua saya tidak memberikan izin dengan alasan takut bahwa saya akan salah pergaulan. Sedikit demi sedikit saya mulai membuktikan ke orang tua saya bahwasannya saya tidak seperti itu, dan pada akhirnya sekarang orang tua saya percaya dan mendukung saya seratus persen.” Terangnya.
            Dengan basic dan potensi yang dimilikinya, banyak orang mendukung karirnya tersebut. Orang-orang yang berperan dalam karirnya adalah Wisnu Wardana dan juga Mang Dedik, fotographer asal Singaraja. Untuk pertama kalinya setelah rehat dari dunia modeling selama 2 tahun, Wisnu Wardana menawari Devi sebagai model. “Kalau Wisnu dia orang yang benar-benar mensuppport saya sebagai model, karena pada awalnya saya adalah model abal-abal, dia adalah orang yang mengajari saya untuk berfoto, bagaimana cara berfose, berekspresi dan hal-hal lainnya. Sedangkan Mang Dedik sendiri adalah orang yang memberikan saya wawasan tentang modeling itu seperti apa, kelebihan dan kekurangan di modeling itu seperti apa, dan intinya dia adalah orang yang benar-benar berarti dalam perjalanan karir saya.”
            Dukungan juga banyak mengalir dari teman-teman Devi. Devi sendiri adalah model freelance, tidak terikat dengan agensi apapun. “Sebenarnya teman-teman Devi juga sangat mendukung karir Devi, care sama Devi, care dalam artian apapun itu ya jalanin asalkan positif dan tidak negative untuk Devi sendiri, pada intinya sih tidak merugikan orang lain.”
            Suka dan juga duka dalam meniti karir pun dia alami. Sukanya adalah ketika mempunyai banyak stock foto dengan berbagai macam konsep. Kemudian pengalaman, di dunia modeling ini mengenalkan berbagai macam karakter dan juga sikap orang-orang, bisa memiliki banyak teman, dan lain sebagainya. Untuk dukanya sendiri adalah tidak semua orang menyiapkan konsep model, disana membutuhkan pemikiran yang matang dalam mempersiapkannya. Duka yang lain adalah ketika bekerja di Denpasar kendalanya ada di transportasi dan ketidaktahuan akan jalan yang ada disana.
            “Semisal ada orang yang tidak menyiapkan konsep, sebagai contoh dalam hal pakaian, disana saya sendiri yang harus mempersiapkannya, sebagai contoh dalam pembuatan foto Retro atau Vintage jadi saya sendiri yang menyiapkan baju-bajunya.”
            Devi merupakan model foto. Foto yang sekedar diam, berpose, dan mengeluarkan mood. Hal tersebut merupakan keterampilan dan bakat utama yang dimilikinya. Semuanya bertitik tolak pada fose dan karakter face. Sebenarnya Devi ingin mengembangkan keahliannya di bidang catwalk. “Sebenernya lemahnya Devi di catwalk, karena Devi tidak bisa berjalan menggunakan heels yang tinggi, ingin mengembangkan bakat disana supaya tidak stuck sebagai model foto tetapi juga bisa menjadi model catwalk.” Tambahnya
            Sebagai salah seorang mahasiswa jurusan Manjamen semester V, Universitas Pendidikan Ganesha, kegiatannya di modeling tidak mengganggu aktivitas perkuliahannya. Menurut pengakuannya (19/12) dia hanya bekerja saat weekend atau Sabtu Minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TADA SUKLA: BANTEN GALUNGAN DESA PEDAWA

                        Gambar di atas merupakan “ Tada Sukla ” salah satu s...