Selasa, 23 Mei 2017

TRADISI MEBASE TEGEH DESA CEMPAGA



Tradisi Mebase Tegeh merupakan tradisi perkawinan yang terdapat di Desa Cempaga Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng Provinsi Bali, khususnya Dadia Pasek Gobleg Siwa Muka Bulakan Dalem Tamblingan, apabila anak gadis di dadia ini dipinang oleh lelaki di luar dadianya, maka laki-laki harus membawa Banten Base Tegeh kerumah mempelai wanita sebagai sarana pengesahan perkawinan secara niskala.
Banten Base Tegeh ini merupakan sarana penghormatan kepada keluarga mempelai wanita, dimana banten Base Tegeh ini merupakan persyaratan utama dalam mengawini gadis yang berasal dari Klen warga Pasek Gobleg Siwa Muka Bulakan Dalem Tamblingan sekaligus sebagai sarana permohonan restu kepada leluhur yang membuat tradisi Mebase Tegeh karena gadis keturunan mereka telah keluar dari klennya.
Banten Base Tegeh ini terbuat dari daun sirih dengan tinggi kurang lebih satu meter yang ditata menggunakan sumbul. Dalam acara perkawinan, Mebase Tegeh menggunakan dua buah base tegeh sebagai simbol perwujudan mempelai laki-laki dan mempelai wanita. Base tegeh sebagai perwujudan mempelai laki-laki berisi topeng perwujudan laki-laki dihiasi seperangkat pakaian adat ke pura laki-laki dan keris. Sedangkan base tegeh perwujudan mempelai wanita berisi topeng perwujudan mempelai wanita dihiasi pakaian adat ke pura wanita dan di bagian atas dari base tegeh dihiasi bunga.
Adapun rangkaian dari upacara Mebase Tegeh ini adalah :

1. Mebeakala 
Dalam upacara Mebase Tegeh ini mempelai wanita dan mempelai pria melakukan acara mebeakala sebanyak 2 kali. Hal ini dilakukan karena dipercaya untuk membersihkan kedua mempelai secara rohaniah dan persaksian atas perkawinannya. Mebeakala yang pertama dilakukan di rumah mempelai laki-laki sebelum berjalan ke rumah mempelai wanita. Mebeakala yang kedua dilakukan di rumah mempelai wanita.

2.      Pengesahan
Pengesahan perkawinan secara niskala kedua mempelai menggunakan sarana utama Base Tegeh, sedangkan pengesahan perkawinan secara sekala kedua mempelai disaksikan oleh adat.
3.     Nunas
Tahap terakhir dari tradisi ini adalah Nunas, yaitu mempelai wanita didampingi mempelai laki-laki untuk memohon pamit dari sanggah merajan.

Berikut adalah foto-foto tentang tradisi Mebase Tegeh :
 


Gambar disamping merupakan gambar anak kecil yang membawa banten Base Tegeh.


 


 Sedangkan gambar di bawah merupakan gambar orang yang membawa sarana banten dalam tradisi Mebase Tegeh. Karena banyaknya banten menyebabkan dalam tradisi ini membutuhkan banyak orang untuk membawa bantennya.


 Sumber : Pribadi (2017)


TADA SUKLA: BANTEN GALUNGAN DESA PEDAWA

                        Gambar di atas merupakan “ Tada Sukla ” salah satu s...