BAHASA PEDAWA BAHASA UNIK
Berbicara
tentang Pulau Bali pasti tak akan pernah ada habisnya. Bali terdiri dari sejuta
budaya dan tradisi unik. Kali ini saya akan mengulas tentang Bahasa sehari-hari
di Desa Pedawa. Desa Pedawa merupakan salah satu Desa Baliaga yang berada di Kecamatan
Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Di Buleleng sendiri terdapat 4 Desa Baliaga
yang terkenal dengan SCTP yang terdiri dari Desa Sidatapa, Desa Cempaga, Desa
Tigawasa dan Desa Pedawa. Desa Baliaga merupakan desa yang masyarakatnya
dianggap sebagai penduduk asli Bali, oleh karena itu desa-desa yang termasuk
Desa Baliaga memiliki tradisi yang lebih unik dari desa-desa lainnya, mulai
dari bahasa sehari-hari, banten yang digunakan dalam rangkaian upacara, dan
lain-lain. Berikut ini merupakan bahasa-bahasa dari Desa Pedawa itu sendiri :
1. Adu
ba iii merupakan ekspresi kekaguman yang berarti wah.
2. Aisti
baa yang diungkapkan ketika merasa sedih dan menyesal.
3. Aku
berarti saya, yang biasa digunakan dengan teman sejawat.
4. Alanganga
artinya dihabiskan.
5. Ames
artinya lahap.
6. Apik
artinya bersih dan rapi.
7. Ara
artinya tidak.
8. Ayang
artinya mengajak.
9. Babuan
artinya diatas.
10. Berek
artinya bau.
11. Binlatasan
artinya sebentar lagi.
12. Carah
artinya seperti.
13. Da
artinya jangan.
14. Dangla
artinya aneh.
15. Dot
artinya ingin.
16. Ee
artinya iya.
17. Gubane
artinya penampilan.
18. Gujat-gujet
artinya terguncang.
19. Inem
artinya minum.
20. Ingken
artinya kenapa.
21. Jaa
artinya dimana.
22. Kado
artinya percuma.
23. Kaka
artinya kakak. Kaka merupakan bentuk penghormatan kepada seorang kakak.
24. Kal
artinya mau.
25. Kanti
artinya sama.
26. Kayuan
artinya tempat permandian.
27. Kedeng
artinya tarik.
28. Kicak
artinya kecil.
29. Kinto
artinya begitu.
30. Ko
artinya kamu.
31. Kosen
artinya boros.
32. Kual
artinya nakal.
33. Kutanga
artinya dibuang.
34. Lem-lem
artinya pucat.
35. Likad
artinya jalan yang rusak.
36. Madak
artinya semoga.
37. Maku
artinya kesana.
38. Mangle
artinya asam.
39. Mecacad
artinya bertengkar.
40. Mediman
artinya berciuman.
41. Megentet
artinya berpegangan tangan.
42. Meglebug
artinya jatuh.
43. Mekale
artinya rebut.
44. Mekarep
artinya berpacaran.
45. Mekepres
artinya menggunakan parfum.
46. Melemeng
artiya menginap.
47. Men
artinya menikah.
48. Nang
artinya dengan.
49. Ngalap
artinya memetik.
50. Ngamah
artinya makan. Di Bali pada umumnya ngamah dikenal sebagai bahasa yang kasar
karena biasanya ditujukan kepada binatang, namun di Desa Pedawa sendiri kata
tersebut merupakan kata yang akrab.
51. Ngelamit
artinya tidak membayar pada saat berbelanja.
52. Ngewalek
artinya mengejek.
53. Ngulungang
artinya menjatuhkan.
54. Ngunuh
artinya mencari.
55. Ngunya
merupakan prosesi yang dilakukan sebelum pernikahan antara orang Pedawa, ngunya
biasanya dilakukan pada sore hari.
56. Nira
merupakan kata yang biasa digunakan untuk menyebut diri kepada orang yang lebih
tua.
57. Nyegang
artinya menaruh.
58. Nyilem
artinya menyelam.
59. Nyuang
artinya mengambil.
60. Panteg
artinya tertimpa.
61. Sander
artinya disambar petir.
62. Sangkol
artinya menggendong.
63. Sema
artinya kuburan.
64. Sembe
artinya lampu.
65. Singa
artinya seperti itu.
66. Suh
artinya suruh.
67. Uba
artinya sudah.
68. Unden
artinya belum.
69. Uraang
artinya katakan.
70. Was
artinya pergi.
71. Waya
artinya jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar