Rabu, 25 Oktober 2017

BERITA SEKITAR


TRAUMATIS TAHUN 63

 
Akibat ditetapkannya status Awas di Gunung Agung membuat para pengungsi yang memiliki kenangan buruk pada saat meletusnya Gunung Agung di tahun 1963 terkenang kembali. Ni Luh Griya merupakan salah satu pengungsi dari Desa Sukadana, Karangasem yang mengungsi di wantilan Pura Sukangneb, Tianyar, Karangasem. Usia nenek ini sekarang adalah 60 tahun. “Untuk kedua kalinya saya dihadapkan dengan kondisi yang sama, saya merasa sangat khawatir, jikalau memang kali ini Gunung Agung harus erupsi semoga tidak sedahsyat dan sehebat dulu.” terangnya.
Ni Luh Griya menceritakan tentang erupsi Gunung Agung tahun 1963. “Saya masih 6 tahun waktu itu, saya masih ingat dengan jelas ketika tiba-tiba siang berubah menjadi malam dalam hitungan menit.” Perubahan tersebut membuat Ni Luh Griya dan keluarga lari tunggang langgang menuju daerah Kintamani, Bangli.
Orang dahulu berbeda dengan sekarang karena pada saat erupsi tahun 1963 tidak semua orang mau mengungsi seperti kata Ni Luh Griya “Dulu orang-orang keras kepala, tidak mengikuti anjuran dari pemerintah, banyak orang tetap tinggal di rumah masing-masing, itulah yang menyebabkan banyak korban jiwa pada saat itu.” Trauma mendalam yang dialami nenek berusia 60 tahun itu membuat dirinya dan keluarga mengungsi di Wantilan Pura Sukangneb, Desa Tianyar Karangasem setelah mendengar perubahan status Siaga ke Awas.
            Perasaan trauma yang dialami Ni Luh Griya sangat jelas terlihat diwajahnya saat Ni Luh Griya mengatakan “Saya tidak ingin tinggal di rumah apalagi bolak balik Karangasem seperti pengungsi lainnya karena saya masih merasa trauma ataas kejadian di tahun 63 disamping juga karena keadaan saya yang tidak memungkinkan sudah tidak seperti dulu, sekarang saya sudah tua, berjalan saja susah apalagi berlari jika Gunung Agung meletus lebih baik saya tetap diam di pengungsian”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TADA SUKLA: BANTEN GALUNGAN DESA PEDAWA

                        Gambar di atas merupakan “ Tada Sukla ” salah satu s...